Janda dari tokoh oposisi Rusia yang dibunuh, Alexander Litvinenko, menyatakan rasa jijiknya terhadap Nigel Farage dan seorang kandidat Reform UK yang mengagumi Vladimir Putin, menyebutnya 'sangat menyinggung'. Kontroversi ini muncul di tengah peningkatan pengawasan terhadap sikap tokoh politik terhadap pemimpin internasional, terutama mereka yang reputasinya kontroversial seperti Putin. Insiden ini telah memicu debat lebih luas mengenai kesesuaian pujian publik terhadap pemimpin yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan kebijakan internasional agresif. Selain itu, Reform UK telah mengajukan keluhan terhadap TikTok, menuduh adanya bias setelah siaran langsung yang menampilkan Ann Widdecombe dihentikan, yang mereka anggap sebagai 'wokery'. Serangkaian peristiwa ini menyoroti interaksi kompleks antara politik, hubungan internasional, dan peran platform media sosial dalam wacana politik.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.