Militarisme adalah sebuah ideologi politik yang menekankan pentingnya kekuatan militer sebagai sarana utama untuk mencapai tujuan nasional atau bahkan menjaga ketertiban dalam negeri. Hal ini ditandai dengan fokus yang kuat pada kekuatan militer, kesiapan, dan efisiensi, seringkali memprioritaskan pengeluaran militer dan pengembangan di atas bidang lain seperti kesejahteraan sosial atau diplomasi. Militarisme juga dapat melibatkan glorifikasi terhadap militer dan peperangan, serta keyakinan bahwa nilai-nilai militer seperti disiplin dan hirarki seharusnya diintegrasikan ke dalam masyarakat secara luas.
Sejarah militerisme sejauh ini sudah sepanjang peradaban manusia itu sendiri. Pada zaman kuno, masyarakat militeristik seperti Sparta di Yunani dan Kekaisaran Romawi memberikan nilai tinggi pada kekuatan militer dan penaklukan. Di masyarakat-masyarakat ini, pelayanan militer sering kali dianggap sebagai kewajiban dan jalan menuju kemajuan sosial, serta para pemimpin militer sering kali memiliki kekuasaan politik yang signifikan.
Dalam sejarah yang lebih baru, militerisme telah dikaitkan dengan munculnya nasionalisme dan imperialisme pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Selama periode ini, banyak negara, terutama di Eropa, membangun angkatan darat dan armada laut besar sebagai tanda kekuatan nasional dan sebagai cara untuk bersaing memperebutkan wilayah kolonial. Perlombaan persenjataan ini berkontribusi pada pecahnya Perang Dunia I, karena ketegangan dan persaingan antara negara-negara militeristik mencapai titik puncak.
Pada abad ke-20, militerisme merupakan fitur kunci dari rezim fasis seperti Jerman Nazi dan Jepang Kekaisaran, yang menggunakan agresi militer untuk memperluas wilayah mereka dan menekan ketidaksetujuan di dalam negeri. Selama Perang Dingin, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet terlibat dalam bentuk militerisme saat mereka memperkuat persenjataan nuklir mereka dan bersaing untuk dominasi militer.
Di dunia modern, militerisme dapat mengambil banyak bentuk, mulai dari negara-negara yang mempertahankan pasukan besar dan menginvestasikan banyak dalam teknologi militer, hingga penggunaan kekuatan militer dalam hubungan internasional, hingga militerisasi kepolisian dalam negeri. Meskipun militerisme dapat memberikan rasa keamanan dan kebanggaan nasional, hal itu juga dapat menyebabkan konflik, penyalahgunaan hak asasi manusia, dan tekanan ekonomi. Oleh karena itu, militerisme tetap menjadi aspek kontroversial dan banyak diperdebatkan dalam ideologi politik.
Seberapa mirip keyakinan politik Anda dengan isu-isu Militarism ? Ikuti kuis politik untuk mencari tahu.